Jumat, 05 Februari 2016

Modifikasi tes stanford binet bagi anak tunagrahita


            Tes Stanford binet adalah salah satu tes intelegensi.tes ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan prosedur tesnya 
            Pada tes stanford binet sendiri dibagi menjadi empat yaitu penalaran abstrak, verbal, kuantitatif, dan memori jangka pendek
            Tes ini kami sesuaikan dengan anak tunagrahita dimana kita mengganti beberapa media atau alat tes dengan benda - benda yang mudah dipahami oleh anak serta penambahan intruksi yang lebih sederhana dan variatif.tidak hanya itu waktu tes juga disesuaikan dengan kondisi si anak bila tes biasanya dilaksanakan selama satu jam. maka tes ini dilakukan kurang dari waktu tersebut dan diberikan waktu istirahat atau jeda bagi sianak. dengan waktu jeda ini diharapkan anak tidak akan bosan dalam melalui semua prosedur tes yang ada, sebelum itu kita perlu mengetahui apa itu tunagrahita ringan dan bagaimana karakteristiknya
            Anak tunagrahita ringan adalah salah satu dari golongan anak tunagrahita yang ketunaannya tergolong ringan dengan IQ 70-79 . Anak tunagrahita ringan masih mempunyai kemampuan akademis maksimal sama dengan anak normal kelas sekolah dasar. Menurut Moh. Amin (1995: 22) berdasarkan pola pengertian yang dibuat AAMD (AssociationAmerican on Mental Deficiency) dan OPP No. 72 tahun 1991 menyatakan bahwa anak tunagrahita ringan yang termasuk dalam kelompok anak dengan kecerdasan dan kemampuan adaptasinya terhambat, tetapi memiliki kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja. Setelah mengetahui tentang apa itu tunagrahita ringan perlu diketahui tentang karakteristiknya yaitu :

Kecerdasan : kapasitas belajar sangat terbatas terutama untuk hal-hal yang    abstrak,anak tunagrahita ringan masih dapat mengikuti pelajaran   akademik sedangkan anak tunagrahita sedang kesulitan salam  mengikuti pelajaran akademik. Mereka lebih banyak belajar dengan cara membeo bukan dengan pengertian.
Sosial  :Dalam pergaulan mereka tidak dapat mengurus, memelihara dan   memimpin diri. Mereka bergaul atau bermain dengan teman yang      lebih muda daripadanya, tidak dapat bersaing dengan teman sebaya.  Setelah dewasakepentingan ekonominya sangat tergantung pada    bantuan orang lain.
Fungsi mental lain        : mereka mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian. Jangkauan         perhatiannya sangat sempit dan cepat beralih sehingga kurang tangguh dalam mengadapi tugas.Pelupa dan mengalami    kesukaran mengungkapkan  kembali suatau ingatan. Kurang mampu                         membuat asosiasi-asosiasi dan sukar membuat kreasi-kreasi baru.
Dorongan dan Emosi : perkembangan dan dorongan emosi anak tunagrahita berbeda-beda            sesuai dengan tingkat ketunagrahitaan masing-masing. Anak yang berat dan sangat berat ketunagrahitaanya, hampir tidak                             memperlihatkan dorongan untuk mempertahankan diri. Sedangkan            anak yang tidak terlalu berat ketunagrahitaanya mempunyai      kehidupan emosi yang hampir sama dengan anak normal tetapi                             kurang kaya, kurang kuat dan kurag banyak keragaman. Mereka    jarang sekali meghayati perasaan bangga, tanggung jawab dan hak           sosial.
Organisme                    : Struktur maupun fungsi organisme pada umumnya kurang dari anak        normal. Mereka baru dapat berjalan dan berbicara pada usia yang     lebih tua dari anak normal. Sikap dan gerak lagaknya kurang indah. Di antaranya banyak yang mengalami cacat bicara.Mereka kurang mampu membedakan persamaan dan perbedaan.Pendengaran dan    penglihatannya banyak yang kurang sempurna. Badanya relatif kecil    seperti kurang segar. Tenaganya kurang cepat letih, kurang             mempunyai daya tahan tubuh yang kuat.





v Prosedur Pelaksanaan Tes Stanford Binet yang telah disuaikan 
1.      Tester mempersiapkan ruangan, tempat, dan alat tes seperti balok, kartu bergambar, bola pingpong dan gelas, paling tidak dua puluh menit sebelum tes dimulai.
2.      Tester lebih dulu mengadakan rappor agar anak merasa nyaman dan tidak tegang. pengakraban dapat dilakukan dengan cara tester mencurahkan seluruh perhatiannya pada testee agar testee dapat merasa nyaman dan hasil tesnya baik. memelihara hubungan tetap baik selama tes berlangsung dapat dilaksanakan dengan berbagai cara; tersenyum, pemberian ucapan penghargaan, atau diam saja yang menunjukan pengertian. jangan dibiasakan tester mendapat jawaban yang mendorong-dorong.
3.      Tester boleh mengulangi pertanyaan tes lebih dari satu kali bila subjek tetap bungkam.
4.      Apabila testee tidak mengerti bagian terpenting dalam tes, tester boleh menjelaskannya dengan sederhana.
5.      Untuk tes ingatan tidak boleh ada pengulangan.
6.      Pengulangan boleh diberikan jika testee salah mengerti maksud yang diberikan tester.
7.      Apabila jawaban yang diberikan meragukan tester dapat mengajukan penjelasan lebih lanjut kepada testee.
8.      Skor (+) hanya apabila subjek tahu arti standard atau baku, walaupun jawaban lain mungkin betul.
9.      Setelah tiap soal selesai dikerjakan, tester mencatat skor pada buku catatan kecil.
10.  Tes yang diberikan tidak boleh terlalu lama hingga membuat testee kelelahan dan tidak maksimal dalam menjawab pertanyaan. kira-kira tes dapat dilakukan selama 30 - 40 menit, untuk anak yang lebih besar bisa diberikan satu jam.
11.  Menghindari "Halo Effect" setiap tes dipertimbangkan sendiri, tanpa melihat kesuksesan tes-tes yang lain. penyekoran harus berdasarkan jawaban yang nyata-nyata diberikan. hal ini dapat dihindari bila jawaban-jawaban dicatat selengkapnya.
12.  penyekoran membutuhkan pendapat, pengetahuan, dan nalar tester.
13.  Ruangan tes yang paling cocok adalah ruangan yang telah dikenal oleh anak, terbebas dari gangguan-gangguan suara. biarkan suasana tes tidak terlalu formal namun ada saat perhatian sepenuhnya ditujukan pada tes. tes juga dibuat singkat dan menarik.
14.  kehadiran orang tua atau gurunya dapat menghambat spontanitas anak dan menghambat pembentukan raport tester dengan testee.
15.  tester harus mengatur materi tes dengan baik, sehingga anak tidak ingin menggunakan alat tes. semisal setelah diberikan tes balok, tester harus segera merapihkannya dan beralih pada alat tes selanjutnya.
16.  tes yang berikan sudah dipahami dengan bahasa yang sederhana sehingga anak tunagrahita dapat segera memahami tes yang diberikan dan menghindari kemungkinan pengulangan.
17.  tes yang diberikan harus tes yang memungkinkan testee dapat melakukannya sesuai dengan tingkatan umur anak.
18.  Penyebaran sukses dan kegagalan mencangkup beberapa tingkat umur. penyebaran lebih luas pada anak yang lebih tua umurnya.
19.  Lama tes , mungkin satu - satunya penyebab kelelahan ialah waktu tes yang terlampau lama . tesnya sendiri  menarik dan tugas - tugasnya sehingga dalam keadaan biasa tidak menyebabkan kelelahan. sehingga waktu satu jam dianggap  tak terlalu lama, kecuali bagi anak kecil. bagi mereka waktu yang dibutuhkan hanya 30 - 40 menit. bagi anak yang lebih besar waktu tes bisa mencapai satu jam. tes boleh dihentikan beberapa menit untuk beristirahat. Lama waktu tes juga sukar ditentukan karena waktu reaksi anak berbeda - bedadan jangkauan penyebaran kesuksesannya pun berbeda pula. pada umumnya tester yang mahir membutuhkan waktu yang lebih singkat dari pada tester yang belum berpengalaman.

v Alat dan bahan
           Adapun alat tesnya meliputi :
1.      soal – soal tes
2.      Objek – objek tes seperti :
a.       Balok – balok              c. Gelas                       e. Papan Tulis
b.      Kartu gambar              d. Bola Pingpong
3.      Buku catatan kecil untuk mencatat dan memberi skor



v Soal Tes
Tahun II
(Skor masing - masing 1 bulan)

MEMBANGUN DENGAN MACAM-MACAM BANGUN RUANG :RUMAH
MATERI                     : 9 kubus berukuran sisi 6 cm, 2 balok  berukuran 15 x 6 cm, 1 Limas           berukuran  3 cm
Intruksi                        :
1.      Taruhlah bangun-bangun ruang itu sembarangan didepan subjek
2.      Bangunlah sebuah rumah yang dari 4 kubus untuk alas bawah, kemudian letakan 3 kubus diatasnya, sambung lagi untuk 2 kubus diatasnya dan terakhir letakan sebuah segitiga sebagai atapnya.
3.      Katakanlah "lihatlah apa yang saya buat dan amatilah bentuknya”
4.      Kemudianacak-acaklah sebuah rumah yang dibangun dari bangun ruang tersebut.
5.      Katakanlah " kaubuat seperti yang dicontohkan tadi dan buatlah (dengan menunjuk tempatnya) disini ,menara tester di robohkan dan diacak-acak sementara subjek berusaha  membuat lagi dengan cara mengingat yang telah dibuat.

SKOR              : Subjek harus membuat rumah dari 9 kubus dan sebuah segitiga, meniru rumah yang dibuat tester dan atas permintaan tester, bukan secara spontan sebelum atau sesudahnya. tingkah laku bertujuan itulah yang kita tekankan bukan aktivitas bermain secara spontan.
[0 bila semua salah]
[Plus 2 bila berhasil membangun alas ]
[Plus 6 bila berhasil membangun tingkat kedua]
[Plus 10  bila berhasil membangun tingkat ke tiga]
[Plus 20 bila berhasil membangun hingga akhir]



Tahun III
(Skor masing - masing 2 bulan)

RESPON YANG DITUNDA
            Materi :
-          Tiga gelas plastic tidak tembus pandang
-          Satu bola ping pong
         Intruksi :
1.      Siapkan 3 gelas plastic dan 1 bola di atas bidang datar.
2.      Letakan gelas tersebut berjajar dengan jarak 10 cm.
3.      Letakan bola digelas yang berada di tengah.
4.      Katakana padaanak“ lihat saya menyembunyikan bola ini di tengah, mari kita coba apakah kamu dapat menemukan bola ini kembali”.
5.      Pastikan anak melihat posisi bola tersebut.
6.      Cara meletakan posisi bola:
a.       Sebelah kanan (Dengan dua gelas)
b.      Tengah tester (Dengan Tiga gelas)
c.       Sebelah kiri tester (Dengan Tiga Gelas)
d.      Tengah (Dengan tiga gelas)
e.       Sebelah Kanan (Dengan Empat gelas)
f.       Sebelah Kiri (Dengan Empat gelas)
7.      Acak gelas tersebut selama 10 detik
8.      Setelah mengacak katakan pada anak “coba temukan dimana bola ping pong itu berada”
9.      Lakukan proses ini dengan total 6 kali.

Skor :
[0 bila semua salah]
[Plus 2 bila berhasil menebak A dan B]
[Plus 6 bila berhasil menebak A,B dan C]
[Plus 10 Bila berhasil menebak A,B,C, dan D]
[Plus 15 Bila Berhasil Menebak A,B,C,D,E dan F]


Tahun IV
(Skor masing - masing 2 bulan)

PERBENDAHARAAN KATA GAMBAR
Perbendaharaan kata gambar yakni himpunan kata yang dimiliki oleh seseorang atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosa kata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Dengan gambar sebagai sarana visualisasi untuk mempermudah penghafalan dan pemahaman terhadap kosa kata.
Materi              : 1 pohon  dan 21 kartu kecil 13 x 15 cm bergambar benda-benda yang terdiri dari alat transportasi umum, anggota tubuh, dan hewan.
Intruksi            : tunjukkan kartu tersebut satu persatu, katakana “apakah ini” kemudian anak akan menjawab dan mengambil kartu serta langkah terakhir anak akan menempelkan kartu tersebut pada ranting pohon yang terdapat tulisan sesuai dengan gambar tersebut.
A.    Perbendaharaan kata gambar mengenal trasnsportasi umum
1.      Kapal ……...………              
2.      Mobil ……………..   
3.      Pesawat …………...  
4.      Kereta api…………   
5.      Becak ..……………  
6.      Sepeda motor …….   
B.     Perbendaharaan kata gambar mengenal anggota tubuh
1.      Dua mata……………
2.      Dua tangan………….
3.      Satu hidung…………
4.      Satu mulut………….
5.      Dua telinga…………
6.      Dua kaki……………
7.      Rambut …………….
C.     Perbendaharan kata gambar mengenal hewan
1.      Kucing …………
2.      Ayam…………..
3.      Kambing………
4.      Gajah………….
5.      Jerapah……….
6.      Kuda………….
7.      Burung………
8.      Buaya………..

Skor                 : [0 bila semua salah]
                          [Plus 2  bila menjawab kurang dari 5]
                          [Plus 5 bila benar 5]
                        [Plus 10 bila benar 10]
                        [Plus 15 bila semua benar]
















Tahun V

(skor masing-masing 2 bulan)

            Mengenalkan angka pada anak Tunagrahita harus dilakukan dengan santai dan berada disuasana yang menyenangkan, agar anak lebih mampu memahami intruksi sehingga tidak meninggalkan rasa trauma  pada anak.Untuk anak tunagrahita yang memiliki IQ dibawah rata - rata tentu perlu dilakukan pengenalan  terlebih dahulu untuk memicu ingatan pada anak dan bisa dilakukan dengan  cara tester memberikan contoh terlebih dahulu dipapan tulis angka 1 – 10 dan diajak menirukan bersama – sama dengan bimbingan tester. Yang  mempunyai tujuan pengenalan terlebih dahulu angka 1 – 10 secara urut.setelah itu akan mempermudah tester dalam memberikan intruksi.

Materi             Menggunakan kapur dan papan tulis
Prosedur         Pertama tester menampilkan video angka 1 – 10. Kemudian tester mengajak anak – anak menirukan yang dibacakan dipapan tulis angka 1 – 10. Setelah itu anak – anak berhitung sendiri tanpa bantuan tester angka 1 – 10.Lalu tester memberikan soal angka di papan tulis secara acak, dan anak – anak diberi waktu 1 menit untuk mengingat angka tersebut,kemudian angka dipapan tulis di hapus dan anak – anak menyebutkan angka yang di tuluiskan tadi.
Mengulangi 5 angka secara acak
1.      3 – 1 – 8 – 5 – 9
2.      4 – 8 – 3 - 7 – 2
3.      9 – 6 – 1 – 8 – 3
4.      6 – 1 – 8 – 10 -5
5.      8 – 2 – 9 – 4 - 3
Skor                [0 bila semua salah]
                        [Plus 1Bila Hanya 1 yang benar]
                        [Plus 3 Bila 2 yang benar]
                        [Plus 9 Bila 3 yang benar]
                        [Plus 15 Bila semua benar]

Penskoran
            Setelah tes selesai dilakukan, maka dilakukan penskoran pada setiap jawaban testee untuk mengetahui dan memastikan berapa soal yang berhasil dia jawab atau berapa nilai (+)
                Sebelum memulai skoring ditentukan terlebih dahulu umur kronologis testee, melalui pengurangan tanggal pelaksanaan tes dengan tanggal lahir.Prinsip skoring binet adalah bulan, Jadi setiap penghitungan tahun harus dijadikan bulan dulu baru di jumlahkan.
                Setelah dilakukan penskoran, maka dapat diketahui Umur Mental (Mental Age) testee dengan menggunakan perhitungan umur mental. Umur mental diperoleh dengan cara : umur basal ditambah dengan kredit tambahan yang diperoleh subjek di atas umur basalnya.Umur mental tersebut diperlukan dalam mencari Intelligence Quotient (IQ) seorang testee. Hasil umur mental testee dapat dilihat pada tabel perhitungan

Contoh perhitungan tes stanford binet

Tanggal lahir : 01 - 01 - 2000
Tanggal Tes     : 01 - 01 - 2008
Jadi Umur testee adalah  8 Tahun (CA= 8 Th)
Diketahui anak mendapat plus 20 pada Interval II, Plus 10 pada interval III, Plus5 pada interval IV dan Plus 1 pada interval V
Tabel perhitungan umur mental  anak usia 8 tahun
Tingkat Umur
Tes yang lulus
Kredit Bulan per tes
Total Tahun
Kredit Bulan
II
20
1
II
20
III
10
2

20
IV
5
2

10
V
1
2

2
Umur mental
2 th + 42 bl
24 + 42 = 68
                                                                                                                                       
§  Tabel distribusi normal tingkat kecerdasan menurut terman
IQ
Keterangan
140 ke atas
Very superior
120 - 139
Superior
110-119
High average
90-109
Normal
80-89
Low average
70-79
Borderline
69 ke bawah
Mentally defective
Jadi dapat disimpulkan IQ anak termasuk Borderline




  

Sumber :

sukadji,soetarlinah. 1981. mengenal skala binet. fakultas psikologi : universitas gadjah mada
Youngstrom,eric.dkk.2003.Stanford-Binet Intelligence Scale:Fourth Edition (SB4): Evaluating the Empirical Bases for Interpretations. New York: Guilford. (handbook didownload pada tanggal 20 desember 2015)





Lampiran









Kartu Gambar
 
 











            Pohon Buatan
 
 


                                                                       









4 gelas dan Bola pingpong
 
Bangun Ruang
 
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar